Memberi makan anakan burung jalak suren yang baru menetas untuk beberapa penangkar di Desa Jimbung (Klaten) barangkali telah biasa serta tidak ada problem. Namun untuk penangkar daerah lain atau barangkali penangkar baru barangkali tetap bingung. Soalnya tidak ada yang dimintai info perihal bagaimana langkah untuk merawatnya. Jika anakan akan dibikin diloloh indukannya. Namun di sini yang akan dibicarakan merupakan anakan diloloh sendiri oleh yang memilikinya, dengan tujuan untuk belajar atau untuk agar indukan lebih cepat untuk bereproduksi lagi.
Sesudah piyikan menetas, menetas di kandang atau di mesin penetas, lekas di ambil serta di taruh di tempat spesial. Areanya terserah gunakan apa? Kelak alasnya dapat dikasih bahan sarang atau spon, alas dibikin empuk.
Sesudah piyik jalak suren di taruh di box lolohan biarlah saja lebih kurang satu hingga dua jam agar bulu-bulunya kering dahulu. Sesudah kering dapat diawali untuk berikan makanan untuk yang pertama kali. Yakni kroto yang sudah disediakan serta pastinya telah bersih.
Untuk takarannya, dapat menggunakan takaran sumpit bikinan sendiri. Untuk takaran satu periode lolohan atau suapan merupakan lebih kurang tiga hingga empat suap lolohan takaran sumpit. Kelak periode berikutnya sesudah disuapi merupakan lebih kurang satu hingga dua jam. Jadi sesudah di beri makan yang paling akhir satu atau dua jam lagi baru disuapi lagi.
Disuapi terus gunakan kroto hingga umur burung lebih kurang 1 minggu. Untuk suapan hari berikutnya sesudah menetas merupakan diawali pada saat pagi hari. Untuk problem jam terserah... Ada yang berikan makan mulai subuh, jam lima, enam atau tujuh. Namun baiknya dibikin sebelum saat jam delapan pagi.
Kelak sistem berikan makan terus-menerus tiap-tiap satu atau dua jam sekali hingga paling akhir. Untuk jam paling akhir dapat dibikin jam tujuh atau jam sembilan malam. #jalaksurenNET.
0 komentar:
Post a Comment