Ad Home

Translate

Facebook

banner image

FB

Most Viewed

Thursday, February 28, 2013

penyebab dan gejala burung yang terserang penyakit


Berbagai penyakit atau gangguan pada burung disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya seperti kekurangan mineral, bakteri, virus atau jamur. Berikut ini adalah penyebab dan gejala gangguan yang biasanya dialami oleh burung, yaitu :
  • Timbul rachitis dan osteomalacia, pica atau kelainan nafsu makan, suka makan tulang, tanah, atau kayu, otot mengalami pelemahan dan sendi terasa kakuan. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang kekurangan phosphor (P).
  • Burung mengalami kelainan tulang, mengalami pembesaran persendian, mengalami kelumpuhan dan tulang tua menjadi lunak. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang kekurangan Kalsium (Ca).
  • Burung sering gemetar, mengalami kejang-kejang dan berjalan secara sempoyongan. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang mengalami kekurangan magnesium (Mg).
  • Pertumbuhan burung  menjadi terganggu, burung terlihat lemah, mudah kena tetanus yang diikuti kematian. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang mengalami kekurangan kalium.
  • Burung terlihat kurus dan mengalami penurunan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang kekurangan NaCl atau garam dapur.
  • Kotoran burung berwarna merah dan mengalami diare yang bercampur darah yang bisa mengakibatkan kematian. Hal ini menunjukkan bahwa  burung mengalami berak darah yang disebabkan oleh serangan Eimeria sp.
  • Burung terlihat lesu dan kotoran burung berwarna putih seperti kapur. Hal ini menunjukkan bahwa burung mengalami berak kapur yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella pullorum.
  • Burung terlihat lesu, kotoran terlihat sangat encer tidak wajar dan nyekukruk. Hal ini menunjukkan bahwa burung terkena bakteri Salmonella pullorum dan Escherichia.
  • Suhu burung meningkat, mengalami demam, nafsu makan turun, terlihat lemah dan lesu, ada gejala flu yaitu ada ingus dan bersin-bersin. Hal ini menunjukkan bahwa burung terkena virus Miyagawanella psittaci atau bisa juga terkena virus mycoplasma dan chlamydia.
  • Mengalami kesulitan dalam bernafas, suara serak dan putus-putus, paruh membuka, burung terlihat lemah dan lesu, nafsu makan turun, dan burung sering menjulurkan leher. Hal ini biasanya disebabkan oleh makanan dan kandang yang ditumbuhi oleh jamur aspergillus fumigatus.
  • Burung terlihat lesu, sesak nafas, nafsu makan turun, bulu terlihat kusam, ada selaput berwarna putih kekuningan pada bagian mulut yang terinfeksi. Hal ini biasanya disebabkan oleh makanan yang tercemar jamur Candida albicans. Jamur bisa menyebar sampai ke air sac (kantung udara).
  • Bulu burung terlihat rusak, burung terlihat gelisah, jarang berkicau, sering mematuki bulu sendiri dan burung lain. Hal ini biasanya disebabkan oleh kutu dan tungau.
  • Burung terlihat lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu terlihat kusam, bulu rontok belum waktunya. Hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah jenis cacing.
  • Burung terlihat ketakutan, diam tak bergerak, tidak mau berkicau, tidak mau makan. Hal ini karena burung sedang mengalami stres yang bisa disebabkan oleh perkelahian, lingkungan yang berisik, atau penangkapan.




0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Labels