Ad Home

Translate

Facebook

banner image

FB

Most Viewed

Tuesday, March 26, 2013

Putih telur sebagai pengganti kroto

Pada jaman sekarang ini terasa uang tidak laku bila dihadapkan dengan kroto (telur semut rang rang), kita yang di daerah saja sudah sangat sulit untuk mendapatkan kroto apalagi di musim tanam dan panen raya padi karena sang Pemburu Kroto, hampir semuanya, beralih profesi menjadi petani musiman, “Hasilnya lebih besar ikut tanam padi apalagi nanti musim panen Pak, sekarang nyari kroto sudah susah dan rebutan pula” tutur sang Pemburu Kroto. Masih menurut penuturan mereka sekarang-sekarang ini seorang paling cuma dapat 3 maksimal 4 0ns kroto per hari saja dan itupun sudah muter-muter kemana-kemana, di samping itu kroto juga menjadi komoditas rebutan dengan Hobbies Memancing. Yang akan lebih merepotkan lagi dan tentunya tidak kita harapkan kalau sudah muncul kuliner “Pepesan Kroto”, kayak-kayaknya akan tambah repot dan harganya pasti tidak akan realistis lagi.

Nah untuk mengatisipasi keterbatasan stok kroto dan harganya yang fluktuatif terus melonjak kita, hobbies burung, harus bisa menemukan pengganti kroto sebagai alternatif supaya kita jangan selalu tergantung pada komoditas yang satu ini. Sebagai catatan saja dihabitatnya tidak ada burung murai batu yang berani menyerang sarang semut, emang mau di gebukin oleh pasukan semutnya?
Maksud saya disini bukan berarti kroto bisa tergantikan melainkan hanya sebatas sebagai alternatif saja apabila sewaktu-waktu kroto menghilang di pasaran.

Kandungan kroto itu di dominanasi oleh protein (latin) yang kalau diterjemahkan ke bahasa kita zat putih telur, nah kita cari saja sesuatu yang banyak kandungan proteinnya atau dari artinya saja “putih telur” yah yang paling gampang tentunya memilih telur ayam saja sebagai alternatifnya tetapi sesuai dengan namanya Protein=putih telur makanya yang kita ambil hanya putih telurnya saja, sedangkan kuning telurnya bisa kita gunakan untuk bikin brownis atau bahkan campuran nasi goreng. Terpakai semua alias tidak ada yang terbuang kan??? Burung kenyang kitapun manusianya juga ikut makan

Caranya kita pisahkan putih telur dari kuning telurnya, kemudian putih telur kita ambil/sedot pake alat suntik yang kapasitasnya 1 cc selanjutnya kita suntikan ke perut jangkrik melalui dadanya, cukup 2 atau maksimal 3 ekor jangkrik saja per harinya yang kita isi dengan putih telur itu sedangkan sisa jangkriknya kosong seperti biasa. Pemberian putih telur ini cukup 2 hari 1 kali saja. Bisa di bayangkan 1 butir telur bisa di pake untuk berapa ekor murai batu tuh??? Memang agak sedikit, sekali lagi cuman sedikit saja lho, ribet untuk mengerjakannya tapi kalau dibandingkan dengan muter-muter nyari kroto kesana kemari di tambah lagi setelah itu proses membersihkan krotonya kayaknya lebih praktis yang alternativnya.

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Labels