Ad Home

Translate

Facebook

banner image

FB

Most Viewed

Sunday, March 24, 2013

Cara menangkar burung parkit

Berternak atau menangkarkan hewan merupakan kreatifitas untuk menciptakan peluang usaha baru / mengurangi pengangguran dengan modal usaha yang relative kecil ( dibawah Rp.500.000,- ), salah satunya adalah dengan berternak atau menangkarkan burung jenis burung parkit ( Parkit Breding ). Jenis burung ini memiliki  dalam corak warna bulunya yang cantik dengan berbagai warna yang menarik (bright and full color). Juga jenis burung tersebut mampu bertelur hingga 6 s/d 10 butir telur.
Dan didukung pula dengan pakan yang mudah juga murah,
 untuk masalah pakan murah tergantung dari bagaimana kita membiasakan burung tersebut untuk memakan makanan dengan jenis harga murah.

Budidaya Burung Parkit


Budidaya burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga hasilnya kurang memuaskan.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:

  • Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit. Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang sudah serasi ini gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan cara membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan masal.


  • Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.


  • Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit "beli satu pasang". Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.


  • Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.


  • Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar 'berisi'. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot agar bisa memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.


  • Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.


  • Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan.


  • Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.


  • Perhatikan pencahayaan dan sirkulasi udara. Parkit sangat membutuhkan cahaya matahari,kurang cocok di tempat lembab,jauhkan dari tempat memasak(jangan terkena asapnya).Kalau terlalu lembab parkit cenderung mudah mencret.Sirkulasi udara untuk membuang virus apibila ada parkit terkena penyakit maka parkit lain tidak tertular.


0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Labels