Menentukan suhu (baca:panas) yang tepat dalam proses penetasan bukanlah hal yang mudah, namun juga tidak terlalu sulit jika kita bisa memahami prinsip-prinsip penetasan.
Panas diperlukan dalam proses penetasan untuk menguapkan uap air (H2O). Uap air yang menempel pada kulit telur akan dipanaskan sehingga hidrogen akan menguap dan menghasilkan oksigen (O2) yang diperlukan untuk metabolisme embrio.
Sebenarnya tidak ada standar panas yang baku karena begitu banyak komponen penetasan yang harus diperhatikan, sehingga mustahil menetapkan nilai yang absolut. Karena itu jangan terpancang pada nilai suhu tertentu untuk menghasilkan penetasan yang baik. Suhu penetasan bisa saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Bahkan suhu penetasan di beberapa daerah bisa berbeda meskipun untuk menetaskan satu jenis telur unggas. Hal ini biasanya terkait dengan kondisi cuaca, suhu dan kelembaban setempat, jenis pakan yang tersedia, metode pemeliharaan, dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana menentukan suhu yang pas? Berikut ini adalah hal-hal berkaitan dengan pengaturan suhu berdasarkan pengalaman dan penelitian kami :
- Prinsip utama suhu yang pas adalah telur menetas dengan waktu yang pas pula! Jika telur ayam menetas pada hari ke 20-21 maka suhunya sudah pas. Kalau terlalu cepat menetas, maka suhunya terlalu tinggi dan kalau terlalu lambat menetas maka suhunya terlalu rendah. Jika minimal 80% telur menetas pada waktu yang pas, maka gunakan setelah suhu tersebut untuk penetasan selanjutnya.
- Perlu diketahui, tidak ada satupun thermometer yang sama nilainya. Karena itu jika memakai satu thermometer dan nilainya sedikit berbeda dengan teori penetasan yang ada, jangan buru-buru untuk menyamakannya. Jika daya tetas sudah tinggi, biarkan nilainya apa adanya karena sekali lagi tidak ada pengukuran yang absolut di dunia ini.
- Letakkan thermometer pada tempat yang tepat, yaitu di atas telur, jangan ditempel di dekat kaca atau di dinding belakang. Jika mengunakan thermometer / thermostat digital, letakkan sensor panas juga di atas telur. Dari penelitian kami, perbedaan suhu yang terjadi antara peletakan di atas telur dan di dinding belakang bisa mencapai 2 derajat celcius. Biasanya hal terjadi pada penetas telur sistem still air.
- Jangan buru-buru menilai kualitas yang buruk untuk penetas telur yang berbeda suhunya pada beberapa titik, karena secara alami pasti akan terjadi perbedaan suhu. Biasanya suhu di tengah akan lebih panas daripada di depan (dekat jendela) atau dekat dinding. Perbedaan juga akan terjadi di bagian atas, tengah dan bawah. Dari penelitian kami, hasil penetasan masih baik asalkan perbedaan suhu tertinggi tidak melebihi 2 derajat celcius. Penggunaan material aluminium (bukan kawat besi / plastik) untuk rak telur bisa membantu untuk meratakan panas pada telur agar perbedaan suhu tidak terlalu besar.
0 komentar:
Post a Comment